246.

Jerry segera menyimpan ponselnya saat pintu kos terbuka. Netranya beralih pada Angel yang membawa sekantung plastik putih di tangannya. Namun, bukan itu yang menjadi fokus Jerry. Dress hitam dan make up tipis di wajah Angel menimbulkan sebuah pertanyaan besar di kepala lelaki itu.

Tatapannya masih mengikuti sang gadis hingga duduk di karpet dan membuka bungkusan makanan yang sudah dibeli. Jantung Jerry sempat berdegup kencang kala tak mendapati Angel di sampingnya tadi.

“Kok rapi banget? Mau ke mana?” tanya lelaki itu menanggapi penampilan istrinya.

Sepertinya Angel masih dalam mode menghindari Jerry. Gadis itu memberi jawaban tanpa membalas tatap lawan bicaranya.

“Hari ini gue mulai kerja.”

Jerry yang masih duduk bersandar kepala kasur itu menaikkan salah satu alisnya. Angel belum memberi tahu dirinya tentang hal tersebut. Berarti lo nggak penting. Begitu batin Jerry.

Akhirnya lelaki itu mengangguk dan memperhatikan suap demi suap yang masuk ke mulut Angel. Syukurlah, beberapa hari ini gadis itu tidak mengalami morning sickness. Jerry tidak tega melihat Angel dengan wajah pucat setiap pukul lima pagi.

“Mau berangkat jam berapa?” Suaranya selalu lembut saat berbicara dengan sang istri.

Gadis itu meletakkan kembali sendok yang sudah ia angkat, kemudian menengok ke arah suaminya. “Gue bisa berangkat sendiri.”

Jerry berdiri dan mendudukkan dirinya di samping Angel. “Gue anter aja. Setidaknya sampe depan kantor kalo lo malu naik motor sama gue.”

Angel menatapnya, kemudian salah satu sudut bibirnya terangkat. “Nggak usah pamer kesengsaraan kali.”

Sepersekon kemudian, gadis itu menggigit ujung bibirnya. “Bego! Kenapa ngomong gitu? Ah, mulut sialan!” batin Angel setelah menyadari kalimatnya yang mungkin menyakiti Jerry.

Namun, lelaki di hadapannya hanya tersenyum manis dan mengusap puncak surainya.

“Makan yang banyak, biar di kantor dedek bayinya nggak rewel.”

Itu adalah kalimat terakhir yang Angel dengar sebelum Jerry beranjak ke kamar mandi dan meninggalkan dirinya dengan rasa bersalah.


@guanhengai, 2021