254.

Sudah lama sejak terakhir kali Jerry mendengar suara keran kamar mandi menyala pukul lima pagi. Morning sickness istrinya tidak muncul selama dua minggu belakangan. Namun, pagi ini lagi-lagi lelaki itu harus mendengar Angel muntah di kamar mandi kosnya.

Jerry yang masih berusaha mengumpulkan nyawa terlihat memaksakan diri untuk bangkit dari kasur. Tungkainya melangkah mendekati sumber suara dan mendorong pintu aluminium yang setengah terbuka.

“Mual banget?” Tangan Jerry yang mendarat di tengkuknya membuat Angel sedikit tersentak.

Gadis itu mengangguk, tenggorokannya sudah tak mampu mengeluarkan suara lagi. Suaminya menahan rambut sang gadis agar tidak terkena cairan bening yang keluar dari mulutnya.

“Kemarin makan pedes nggak?” Gelengan Angel menjawab pertanyaan Jerry.

Helaan napas kasar lelaki itu terdengar jelas. Ini adalah kontak fisik pertama mereka setelah dua minggu saling diam bagai orang asing. Keduanya hanya bertemu saat bangun tidur dan setelah Jerry pulang. Bahkan, pernah beberapa hari mereka tidak saling sapa sama sekali.

Senyum miris terpatri di bibir Jerry. Cincin yang melingkar di jari manisnya seperti tak terlihat oleh Angel, sama seperti dirinya.

“Udah?” tanya lelaki itu kala Angel menegakkan tubuhnya.

Gadis itu mengangguk sembari memijat pelan pelipisnya. Jerry segera meraih tangan Angel dan menggantikannya. Kedua mata sang istri terpejam menikmati sentuhan Jerry.

“Pusing?” Angel mengangguk lagi.

“Nanti kita ke dokter,” ucap Jerry tak ingin dibantah.


@guanhengai, 2021.