455.
“Apa harapan kamu di tahun ini, Sayang?”
Pertanyaan itu memaksa otak Angel bekerja lebih keras.
Kelancaran lahir dedek bayi, itu satu yang pasti. Sisanya? Entahlah. Ada satu hal yang selalu Angel harapkan. Namun, rasanya jawaban itu tak pantas ia lontarkan pada sang suami.
Gue mau hidup kayak dulu lagi. Beli barang nggak usah mikir, jalan-jalan tinggal bikin plan, bebas mau nonton apa pun.
Sebenarnya, begitu banyak hal yang hilang dari hidup Angel. Subscription akun spotify dan netflixnya sudah tak pernah diperpanjang sejak setengah tahun yang lalu, kuota bulanan yang biasanya unlimited pun diubah menjadi kuota harian dengan giga paling sedikit.
Sekarang Angel serba membatasi dirinya. Ia cukup tahu diri untuk tidak meminta hal aneh pada Jerry. Benar kata orang, uang memang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Munafik jika manusia berkata uang tidak mampu mendatangkan kebahagiaan. Nyatanya, menangis di bawah guyuran shower hangat jauh lebih nyaman dibanding menangis di bawah bocornya atap rumah.
“Sayang?” panggil lelaki itu lagi.
“Eh? Ehm, semoga dedek bayi sehat-sehat, semoga kamu cepet sembuh, semoga aku bisa makan ice cream sepuasnya lagi, hehehe.” Cengiran tak bersalah membuat Jerry gemas setengah mati.
Lengannya melingar di pinggang sang gadis, memijat lembut area yang sering Angel keluhkan. Sejak kehamilannya berada di penghujung tujuh bulan, pinggang dan betisnya lebih sering pegal dan kram. Di situlah Jerry menunjukkan kesigapan sebagai suami dan calon ayah.
“Amin. Semoga kamu juga selalu sehat, nurut kalo dibilangin,” jawab Jerry disertai kekehan kecil.
Keduanya lalu larut dalam obrolan ringan. Bincang pukul dua pagi memang selalu asik. Suara binatang malam seakan menjadi pengiring cerita random mereka.
Pernah satu waktu keduanya berakhir dengan debat. McFlurry diaduk dan tidak diaduk adalah tersangka utama. Angel sebagai penganut bubur tidak diaduk ternyata juga menanamkan hal yang sama pada ice cream iconic McD. Sedangkan, Jerry merasa aneh jika topping itu dimakan terpisan. Lalu, apa esensinya?
“Mas,”
“Hm?” respon Jerry.
“Tabunganku sisa tiga juta,” tutur Angel tanpa menatap suaminya.
Gadis itu sudah memikirkan untuk mengungkapkan hal ini pada Jerry. Tidak mungkin mereka terus menyembunyikan saldo masing-masing selama hidup bersama. Angel hanya tidak ingin ada masalah baru di masa depan.
Lelaki itu memberi usapan lembut di pinggul gadisnya. “Buat kebutuhan sehari-hari aku masih ada lima juta, buat biaya dedek bayi ada lima belas, buat dana darurat ada tujuh juta.”
Angel bersyukur suaminya paham tanpa ia jelaskan. Namun, rautnya berubah kala mengakumulasi semua tabungan yang mereka punya. Bahkan, lima puluh juta belum tersentuh meski seluruh tabungan mereka disatukan. Biaya kelahiran dedek bayi pasti menyita sangat banyak dana, belum lagi kebutuhannya yang tidak sedikit.
“Abis dedek bayi lahir, aku cari kerja aja ya, Mas?” tanya sang istri yang langsung mendapat gelengan dari Jerry.
Bukannya ingin menghambat karir Angel, ia hanya tidak ingin perhatian istrinya terbagi. Untuk satu tahun pertama, si kecil sangat membutuhkan peran orang tua di sampingnya, terutama sang ibu.
“Sebenernya, kemarin Mas Aryo nawarin aku buat kerja di salah satu cabang perusahaan,” jelas Jerry pelan.
Gadis yang mendengar hal tersebut pun langsung langsung menatap Jerry serius. Ia tahu suaminya tidak suka jika mendapat 'fast track' seperti itu.
“Terus? Mas terima?” tanyanya penasaran.
Jerry menghela napas berat sebelum memberi jawaban. “Belum, aku mau diskusi dulu sama kamu. Lagian, aku masih perlu belajar buat kerja di perusahaan. Aku nggak punya basic sama sekali.”
Istrinya mengangguk setuju. Meski Mas Aryo memberi kesempatan pada adik iparnya, lelaki itu tetap seseorang yang perfeksionis dan tidak segan menegur Jerry jika tak mampu melakukan pekerjaannya. Maka dari itu, Jerry harus banyak belajar agar tidak mengecewakan Mas Aryo.
“Kalo kamu merasa mampu, terima aja. Mas Aryo pasti bantu kok,” kata Angel meyakinkan suaminya.
Jerry mengangguk pelan. “Tapi, Mas Aryo minta aku kerja di cabang Kalimantan.”
Jedyarrr
Ini yang Angel takutkan. Kakaknya memang memiliki cabang perusahaan di setiap pulau di Indonesia. Ia pernah diminta untuk mengurus salah satu perusahaan di Kalimantan, tapi langsung ditolak mentah-mentah karena jarak yang terlampau jauh dari tempat tinggal ibunya.
Sekarang, Mas Aryo menawarkan jabatan itu pada Jerry. Ada sedikit rasa kecewa di hati gadis itu. Jika Jerry terima, berarti ia harus rela LDR. Jika Jerry tidak menerima, dari mana mereka menghidupi anaknya?
“Aku nggak mau jauh sama kamu, Mas.”
Gadis itu memeluk suaminya manja. Ia benar-benar sudah bergantung pada Jerry. Satu yang selalu dicari Angel ketika membuka mata adalah suaminya. Bagaimana mungkin gadis itu melepas sang pujaan hati ke pulau nan jauh di sana?
“Kamu mau tinggal di sana sama aku?”
Bukannya tidak mau, tetapi Angel juga tidak siap jauh dari teman-teman dan keluarganya. Perdebatan kali ini cukup sengit karena gadis itu harus melawan egonya sendiri.
Setelah berdiam cukup lama, ia mengangguk pelan. “Iya, aku mau.”
Jerry tersenyum lega. Ia sempar berpikir Angel tidak akan menerima tawarannya. Mas Aryo pernah bercerita mengenai adiknya yang menolak jabatan itu hanya karena tempatnya yang jauh. Angel juga mengeluh tentang tingginya biaya hidup di Kalimantan.
Sekarang, ia akan pergi ke sana. Bedanya, Jerry lah yang menggantikan posisi tersebut. Angel hanya berharap pada Tuhan semoga ini adalah keputusan yang terbaik untuk Jerry, dirinya, dan sang buah hati.
@guanhengai, 2021.