515.

Gemerlap lampu menghiasi jendela besar di sudut dapur Angel dan Jerry, bagai pengganti tabur bintang yang tertutup polusi ibu kota. Gelas tinggi berisi wine di masing-masing tangan menjadi pelengkap bincang santai sepasang suami istri tersebut.

Lengan sang tuan melingkari bahu istrinya, merangkap raga cantik itu agar terus berada di atas bangku tinggi bersama dirinya. Keduanya mendadak bisu sejak cairan pekat berwarna merah-hitam-keunguan memenuhi gelas mereka. Pikiran masing-masing melanglang buana tanpa peduli tiktok jam dinding di belakang mereka.

image

“Udah tujuh belas tahun, ya?” tanya Jerry memecak keheningan.

“Hmm. Ajen udah mau kuliah, Adek udah mau SMA,” respon sang istri.

“Nggak kerasa banget, kayaknya baru kemarin kita ketemu di cafe buat ngobrolin kontrak,” gumam lelaki itu sebelum meneguk winenya.

Semua memori masa lalu mengenai keduanya terputar otomatis dalam benak Angel. Mulai dari pertemuannya di cafe, drama mereka saat acara tunangan Anne, ribetnya mengurus berkas pernikahan, janji suci yang awalnya dibuat main-main, hingga Ajen kecil hadir di perut Angel dan menjadi pemersatu kedua orang tuanya.

Gadis itu menegakkan kepala, menatap lekat figur yang dicintainya. Sosok luar biasa yang kini tengah membalas tatapnya seperti bukan manusia, melainkan malaikat. Gadis itu melihat bagaimana perjuangan Jerry yang selalu berusaha memenuhi kebutuhannya meski terkadang ia sendiri kekurangan. Jerry merupakan gambaran sosok sempurna seorang suami dan ayah.

Terkadang, sempurna yang manusia maksud bukanlan utuh dan tak bercacat karena good people still make mistake. Ia menyebut seseorang sempurna karena sosok tersebut mampu 'menambal' apa yang kurang dalam dirinya.

Jerry dengan hati seluas samudera dan kasihnya yang sedalam lautan mampu menaklukkan kerasnya Angel. Di balik kokohnya hati, pikiran, dan sampul istrinya, ia mampu menemukan kegelisahan dan kebergantungan dalam diri sang gadis. Itu mengapa Angel selalu menganggap suaminya sempurna.

And most importantly, she liked how he never left her behind, even he knows her worst.

“Kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu?” tanya Jerry dengan wajah merona.

“Tuhan lagi ngapain pas ciptain kamu ya, Mas?”

“Hah?”

“Kenapa kamu baik banget sih, Mas? Kenapa kamu sesempurna itu jadi manusia? Kadang aku sampe mikir, aku pantes nggak sih ada di sini? Sama kamu? Kenapa selama ini kayak aku ngerasa nggak berguna, ya?”

Sungguh, pernyataan Angel bukan gombal semata. Sudah terlalu sering dirinya terbangun saat tengah malam hanya untuk memastikan Jerry tidak berubah menjadi sosok bersayap. Tak jarang air matanya menetes karena merasa tidak pantas bersama dengan Jerry yang sebaik itu.

Cup

Angel mengerjap kala sang suami mencuri satu kecup singkat di bibirnya. Ia menengok ke sana ke mari demi memastikan tidak ada orang lain yang melihat kejadian barusan.

“Mas! Kalo diliat Bibi sama Beler gimana?” bisiknya setengah sebal.

“Itu biar kamu nggak ngomong sembarangan!” tutur lelaki itu membuat Angel memalingkan wajah, memenuhi pandangannya dengan gemerlap cahaya yang juga berisi keindahan.

Telunjuk dan ibu jari sang tuan kemudian meraih dagu istrinya, menggeser sedikit wajah cantik itu agar kembali berhadapan dengan dirinya.

“Sayang,” panggil Jerry yang hanya direspon deham singkat.

“Mau gandeng tanganku?” tanya lelaki itu lagi, memancing kerutan di dahi sang istri.

“Ngapain gandengan?”

Jerry menatap telapak tangannya yang menengadah di atas lututnya. “Oh, nggak mau?”

Walaupun tidak tahu tujuan sang suami, Angel tetap melakukannya.

Setelah itu, kedua sudut bibir Jerry terangkat saat melihat jemari mereka saling mengunci satu sama lain. Ia lalu mengangkat genggaman itu ke samping wajah Angel. “Kamu liat ini?”

Yang ditanya hanya mengangguk dengan raut bingung.

“Ini sama kayak aku sama kamu. Coba deh kamu lurusin jari-jari kamu,” titahnya yang langsung diikuti Angel.

image

Jerry kemudian ikut meluruskan jemarinya dan membuat genggaman mereka terlepas. “Lepas, kan?” tanyanya, kemudian diangguki lagi oleh sang istri.

Lelaki itu lalu mengambil kembali tangan Angel, mengapit jemari lentik itu di sela-sela jarinya. “Sekarang kamu lurusin lagi jarimu,” titah Jerry lagi.

Ia kemudian meremas telapak sang istri dan membuat gadis itu mengaduh pelan. “Sakit?” tanyanya.

image

“Sakit lah,” jawab Angel.

Setelahnya, ia mengarahkan jemari istrinya untuk menekuk dan mengunci gandengan tangan mereka seperti semula. “Yang pertama tadi gambaran kalo kita sama-sama nggak peduli dan saling meninggalkan, Sayang. Genggaman itu bakal lepas karena kita nggak berusaha bertahan satu sama lain.”

Ada hela napas sebelum Jerry melanjutkan penjelasannya. “Kalo yang kedua itu gambaran yang bakal terjadi kalo cuma aku yang mempertahankan hubungan kita. Aku bakal nyakitin kamu karena memaksa kamu bertahan.”

Ia kemudian tersenyum dan mengangkat lagi genggaman tangan mereka seraya menatap lekat netra Angel. “Nyatanya, sekarang kita gandengan tanpa ada paksaan. Jari kamu sama jari aku saling mengunci, yang artinya kita sama-sama mempertahankan hubungan ini.”

image

Salah satu elapak Jerry berpindah ke puncak surai Angel, sedangkan telapak satunya mengungkung kedua tangan sang istri. “Jangan pernah bilang kamu nggak berguna, kamu nggak pernah ngapa-ngapain, kamu nggak pantes buat aku.”

“Sayang, aku nggak bisa sampai di titik ini tanpa kamu. Senyum kamu setiap pagi, suara kamu setiap hari, pelukan kamu setiap malem, itu yang bikin aku bisa menjalani hari-hari. Kamu itu berharga buat aku.”

Angel tersenyum dan memamerkan tatap kagum berbinar. Tanpa ia sadari, setetes air mata lolos dari kelopaknya. Saat gadis itu mulai mempertanyakan eksistensinya di samping Jerry, suaminya selalu menarik kembali kepercayaan Angel. Ia beruntung karena Jerry selalu membuat dirinya merasa dicintai.

“I love you,” ucap Angel sembari memeluk pinggang sang tuan.

Jerry sempat tertegun di tempat. Pasalnya, selama tujuh belas tahun menjalani hiruk pikuk rumah tangga, ini adalah kali pertama Angel mengucapkan hal itu terlebih dahulu.

Salah satu bibirnya kemudian tertarik dan lengannya membalas pelukan hangat sang istri.

“You know I love you more, Angel,” jawab Jerry sebelum mengecup kening gadisnya.


@guanhengai, 2022.